Dandim Tegal Beri Pembekalan Babinsa Otsus Papua Ilmu Teritorial
Tegal – Dandim 0712/Tegal, Letkol
Inf Sutan Pandapotan Siregar, S.I.P. memberikan pembekalan kepada 7 anggota
Babinsa Otsus ( Bintara Pembina Desa Otonomi Khusus) asal Papua saat memimpin
acara korp raport penerimaan Bintara Abituren Dikjurba Otsus (Pendidikan
Kejuruan Bintara Otonomi Khusus) TNI-AD 2021, di Indor Lapangan Tenis Kodim
0712/Tegal. Jumat (6/8/2021).
Disampaikan Dandim, Babinsa
Otsus putra daerah Papua itu akan dididik dan dibekali ilmu teritorial dari
para Babinsa Kodim 0712/Tegal yang terdiri dari dua wilayah yaitu Kota dan
Kabupaten Tegal selama 2,5 bulan mulai tanggal 6 Agustus - 20 Oktober 2021
nanti.
Agar cepat beradaptasi
dengan budaya dan adat istiadat masyarakat Jawa, mereka akan menumpang tinggal
di rumah 7 orang Babinsa pendamping yang merupakan para Babinsa terbaik di jajaran
Kodim 0712/Tegal.
Ketujuh Bintara Papua itu
meliputi Serda Jhondres Howay yang akan dididik di Koramil 01/Tegal Barat,
Serda Carles F Mambraku di Koramil 03/Sumurpanggang, Serda Yunus Dimara di
Koramil 07/Adiwerna, Serda Manfred Imanuel Mobalen di Koramil 08/Talang, Serda Piter
G Waromi di Koramil 14/Slawi, Serda Enos
Lukas Lapon di Koramil 09/Tarub dan Serda Ishak fredik Kalasuat di Pos Koramil 22/Dukuhwaru.
“Saya sudah menekankan
kepada para Babinsa pendamping agar menerima dan mengajari mereka kemampuan
teritorial Babinsa. Kita perlakukan mereka sama sehingga tidak ada rasisme atau
pembedaan,” tegas orang nomor satu di Kodim Tegal itu.
Mengulas apa yang disampaikan
Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Rudianto, saat menggelar pengarahan secara
virtual bagi seluruh Danrem, Dandim, dan calon Babinsa pendamping di jajaran
Kodam IV Diponegoro (3/8), upaya penyiapan sebanyak 226 orang Babinsa Otsus itu
merupakan bentuk tanggung jawab moral karena nantinya mereka akan membina
masyarakat di tengah-tengah berbagai konflik di Papua yang masih sangat tinggi,
seperti adanya tiga front yaitu front politik, front bersenjata, dan front
clandestine (gerakan bawah tanah).
Pun ditambah adanya kelompok
teroris dan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Tugas mereka
nantinya cukup berat karena dihadapkan beberapa pihak yang merasa
terganggu/tidak suka dengan beberapa revisi pasal UU Otonomi Khusus dimana
salah satunya tentang pasal pengembangan wilayah dan pasal yang mengatur
tentang dana otsus.
OPM merupakan kelompok
politik dimana sasarannya adalah anak muda, pelajar, dan mahasiswa. Mereka akan
berusaha merubah generasi muda Papua yang kurang mengerti sejarah. Jadi tugas
Babinsa Otsus itu nantinya adalah masuk ke desa-desa untuk merangkul anak muda
yang tergabung dalam AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) dengan pendidikan, karena
pendidikan diyakini bisa mengubah Papua.
Pangdam yakin jika Babinsa
Otsus diajari dengan benar tentang ilmu Babinsa dalam merangkul masyarakat,
maka mereka diharapkan bisa mengubah pola pikir masyarakat satu desa di Papua
dan bahkan lebih. Tentunya landasan awal adalah menanamkan jiwa NKRI.
Jika bisa mengubah cara
berpikir maka dapat mengubah watak, sehingga inilah kesempatan bagi para calon
Babinsa Otsus itu untuk bisa cepat berinteraksi dengan masyarakat, pelajar,
anak-anak muda yang berada di 7 Kecamatan di wilayah Kodim 0712/Tegal, sehingga
saat kembali ke Papua nanti mereka juga bisa cepat berinteraksi dengan anak muda
dan masyarakat Papua melalui penggalangan strategis dan dengan cara yang
humanis.
Selanjutnya, Pangdam
memotivasi para Babinsa pendamping karena tugas mereka cukup berat, namun ia
yakin para Babinsa pendamping di jajarannya itu adalah para Babinsa terbaik
berdasarkan rekomendasi dari masing-masing Danramil.
Menurut Pangdam juga,
anak-anak Papua bukannya tidak bisa bekerja dengan bekal hard skill yang
didapatkan saat pendidikan di Rindam XVIII/Kasuari Papua Barat yang baru saja
tumbuh itu, namun perlu tambahan soft skill secara langsung di satuan
teritorial di wilayah tanpa konflik. Dengan sentuhan ilmu kebangsaan dan
keterampilan Babinsa itu maka diharapkan kinerjanya nanti bisa mencapai 80
persen.
“Bapak Pangdam berpesan agar
para Babinsa pendamping harus sabar dalam mengajari mereka, karena keberhasilan
upaya ini ada ditangan Babinsa pendamping,” sambungnya.(Pendimtegal/Mn)
Komentar
Posting Komentar