Ketua Persit KCK Dim Tegal Hadiri Seminar Percepatan Penurunan Stunting bersama Tim Penggerak PKK Kota Tegal
TEGAL – Ketua Persit Kartika
Chandra Kirana (KCK) Cabang XXII Dim Tegal Ny. Retha Charlie Sondakh menghadiri seminar percepatan penurunan
Stunting.
Di tahun 2022, Pemerintah
Kota (Pemkot) Tegal membentuk 211 Tim Pendampingan Keluarga (TPK) untuk
mendeteksi kasus stunting yang tersebar di 27 kelurahan se-Kota Tegal.
Tim tersebut terdiri dari dari tiga unsur, yakni Tim Penggerak PKK,
Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dan Bidan.
“Apalagi di Kota Tegal
sekarang sudah dibentuk tim pendampingan keluarga sebanyak 211 tim yang terdiri
dari tiga unsur yakni PKK, Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dan Bidan.
Mudah-mudah cepat terdeteksi jika ada stunting di wilayahnya, segera lapor dan
segera tangani,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, Johardi saat
membuka Seminar Percepatan Penurunan Stunting, di Hotel Riez, Rabu (8/2/2022).
Giat Seminar Percepatan
Penurunan Stunting yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2A)
dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Dyah Kemala Sintha,
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal yang juga Duta Genre dan Duta Penurunan
Stunting Roro Kusnabilla Erfa Dedy Yon,
Turut hadir dalam kegiatan
tersebut Ketua Jalasenastri Tegal dan Ketua Persit Tegal dan Ketua Bhayangkari
Tegal Kota, Camat dan Lurah se-Kota Tegal.
Pencegahan stunting penting
dilakukan sedini mungkin untuk membebaskan setiap anak di Kota Tegal dari
resiko terhambatnya perkembangan otak yang menyebabkan tingkat kecerdasan anak
tidak maksimal.
Pembentukan 211 TPK
merupakan salah satu upaya pencegahan stunting. Selain pembentukan tim tersebut,
percepatan pencegahan stunting harus menjadi langkah semua pihak, terutama
Dinas - dinas terkait harus satu langkah dalam program percepatan penurunan
stunting.
Kepala DPPKBP2A Muhammad
Afin dalam acara tersebut menyampaikan bahwa stunting masih menjadi prioritas
dan membutuhkan strategi terintegrasi lintas sektor.
Stunting merupakan kondisi
gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam
waktu yang lama ditandai dengan tubuh pendek, umumnya rentan terhadap penyakit,
kecerdasan dibawah normal yang mengakibatkan produktifitas rendah, Sumber Daya
Manusia (SDM) akan memiliki kualitas yang rendah dibandingkan dengan sumber
daya manusia normal.
Selain pembentukan TPK,
DPPKBP2A juga akan bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama Kota Tegal untuk
memperoleh data calon pengantin, yang selanjutnya akan dilakukan screening dan sosialisasi kepada calon penganting
terkait pentingnya menjaga gizi untuk calon buah hatinya.
Tak berhenti sampai disitu
Afin menjelaskan bahwa penanaman pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan yang
optimal bagi calon orang tua, ibu hamil dan keluarga yang memiliki balita
tentunya membutuhkan integrasi berbagai pihak. Melalui kegiatan konsolidasi
pengelola ProPn tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota diharapkan terbentuk
koordinasi yang baik serta tersusun strategi yang inovatif membumikan
pengasuhan 1.000 HPK dalam rangka pencegahan stunting.
“Untuk itu, semua pihak
harus ikut berperan karena pemerintah tidak bisa berperan sendirian. Jadi,
harus ada keterlibatan pihak lain,” tutur Afin.
Karena ini menurutnya adalah kerja besar, maka melalui forum ini,
Afin berharap tim pendamping keluarga bisa kerja optimal, termasuk lintas
sektoral bisa bekerja bersama.
"Kita gas pol karena
waktu terus bejalan. Mudah-mudahan dengan semangat persatuan kita lebih peduli
dan senantiasa terpanggil untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Tegal untuk
songsong kehidupan hari esok yang lebih baik, dengan generasi emas yang berkualitas,”
harap Afin. (Pendimtegal/Mn*)
Komentar
Posting Komentar