Dandim Tegal Ikuti Gerakan Penanaman Kembali Hutan Lindung Di Kabupaten Tegal

 


Tegal – Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Inf Suratman, SIP., MIP mengikuti langsung kegiatan Pencanangan Gerakan Penanaman Kembali Hutan Lindung di Kab. Tegal bertempat di Masjid Besar Darussalam Dk. Sawangan Ds. Sigedong Kec. Bumijawa Kab. Tegal dan dilanjutkan Penanaman Pohon di Hutan Lindung Petak 48 E RPH Guci oleh Bupati Tegal Dra. Hj. Umi Azizah. Senin (20/11/2023)

 Hadir dalam kegiatan Bupati Tegal, Dra. Hj. Umi Azizah, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jateng diwakili, Suhir S.Hut, Dandim 0712/ Tegal, Letkol Inf. Suratman, S.I.P, M.I.P, Danramil 19/Bumijawa, Kapten Inf Adi Sulistyo, Kapolsek Bumijawa, AKP Mu'min, S.H, Adm KPH Pekalongan Barat Haris Setiana, Asper/KBKPH Bumijawa Sudarto, Kepala Pelaksana BPBD Kab. Tegal Ibu Elliya Hidayah, S.IP.,M.M, Camat Bumijawa Darmawan, S.I.P.,M.H, Ketua Pengurus PP Nurul Ikhsan Habib Sodiq, Kades Sigedong Damiri, Aliansi Masyarakat Sadar Bencana Peduli Hutan Lindung, Komunitas Pendaki Gn. Slamet Base Camp Kompak dan Permadi, Relawan BPBD dan SAR Kab.Tegal, Toda dan Tomas Desa Sigedong serta Warga masyarakat sekitar.

Sambutan Bupati Tegal, Dra. Hj. Umi Azizah mengatakan bahwa dengan segenap rasa kepedulian yang kita miliki sebagai makhluk ciptaan Tuhan untuk bersama-sama mengembalikan daya dukung dan fungsi hutan yang telah Allah titipkan dengan menanam kembali pohon di kawasan hutan lindung untuk mencegah kondisinya agar tidak semakin memburuk.

Lahan kritis akibat pembabatan hutan sporadis di kawasan hutan lindung yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Tegal luasnya kini sudah mencapai 48 hektare. Lahan tersebut kini terkonversi menjadi lahan pertanian khususnya kentang. Sementara area hutan produksi yang juga terkonversi, luasnya mencapai ratusan hektare. Perambahan hutan yang terjadi sudah mencapai ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut atau sekitar 5,5 kilometer jaraknya dari puncak Gunung Slamet.Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan. Selain telah mengakibatkan bencana banjir bandang di Guci atau sungai di Pancuran 13 dan di Kalipedes Sigedong beberapa waktu lalu.

“Sebagai orang yang beriman Islam harus menyadari bahwa merawat dan menjaga lingkungan hutan adalah tanggung jawab bersama sebagai makhluk hidup di bumi ini. Upaya melestarikan alam tidak hanya akan memberikan manfaat bagi manusia, tetapi juga untuk seluruh makhluk hidup”, ucapnya.

melalui pencanangan gerakan penanaman ini, saya memandang bukan sekedar seremonial menanam pohon di kawasan hutan lindung yang supaya hutan ini kembali ke wujud awalnya, ke fungsi semula, perlu waktu 200 tahun jika kita bisa menjaganya dengan baik. Tapi di sini, yang juga kita tanamkan adalah rasa solidaritas yang mendalam untuk senantiasa bersama-sama menjaga kelestarian alam, berani melawan segala bentuk perusakan lingkungan terutama eksploitasi hutan alam yang berlebihan.

Mulai hari ini, saat ini, kita harus komit untuk menghentikan laju deforestasi dan berkomitmen kuat untuk menjaga dan memulihkan lahan hutan yang sudah terkonversi menjadi lahan pertanian ini. Tak lupa, apresiasi saya kepada pemuda, kepada anak-anak muda yang sekalipun tinggalnya di sini, tapi berpikirnya sudah jauh ke depan, mau menjadi sukarelawan di komunitas peduli lingkungan hidup untuk terus mendukung, mensupport upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup, pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan Penanaman bibit pohon yang berjumlah 6000 bibit Pohon, oleh Forkopimda Kab. Tegal beserta jajaran dan warga masyarakat di Hutan Lindung lereng Gn. Slamet Petak 48 E RPH Guci Dk. Sawangan Ds. Sigedong Petak Kab. Tegal. Adapun jenis 6000 bibit pohon yang ditanam antara lain, Kopi arabica Sigarutang, rasamala, maesoposis Afrika, Suren, Saman dan Agathis damar. (pendimtegal)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anggota Kodim Tegal Bantu Penertiban Alat Peraga Kampanye Pilkada 2024

Pembinaan Mental Rohani Dan Ideologi Kejuangan Prajurit, PNS Dan Persit Kodim 0712 Tegal Tahun 2024

Sambangi Warga, Babinsa Jalin Erat Silaturahmi Di Wilayah Binaan